Sabtu, 31 Desember 2011

Tugas Review Historiografi Mufidha Briliani 7

Periodisasi Sejarah Dunia
Review Artikel “Cross-Cultural Interaction and Periodization in World History”
oleh Jerry H. Bentley


            Artikel yang ditulis oleh Jerry H. Bentley ini berbicara mengenai periodisasi dalam sejarah dunia. Dia menyatakan perlunya kesadaran bagi para sejarawan tentang kenyataan bahwa tidak selalu periodisasi global bisa diperlakukan sama pada semua wilayah. Masing-masing daerah memiliki latar belakang sejarah yang sulit untuk digeneralisasi. Namun walaupun begitu, Betley juga menyatakan bahwa selama kita mempertimbangkan beberapa kaidah komparatif yang berkaitan dengan interaksi lintas budaya, maka periodisasi global tetap bisa diterapkan dalam sejarah kontemporer.  
Dalam artikel ini selanjutnya Bentley banyak menyinggung mengenai sebab-sebab terjadinya interaksi lintas budaya pada masyarakat dunia. Sebab-sebab tersebut diantaranya adanya migrasi, berdirinya kerajaan-kerajaan, dan perdaganggan yang jangkauannya lintas negara dan benua. Inti dari artikel ini adalah mengenai periodisasi sejarah dunia oleh Bentley. Dia membagi dunia dalam enam masa atau era, yaitu, Masa Masyarakat Kompleks Awal (3500-2000 SM); Masa Peradaban Kuno (2000-500 SM); Masa Peradaban Klasik (500 SM-500 M); Masa Post Klasik (500-1000M); Masa Kerajaan Nomadik Lintas Wilayah (1000-1500 M); dan Masa Modern (1500 M – Sekarang).
Salah satu sifat sejarah adalah diakronik, maka berhubungan erat dengan kronologi atau urutan waktu. Sedangkan periodisasi merupakan bentuk penyederhanaan melalui konseptualisasi untuk menjelaskan urutan waktu yang panjang (kronologis). Hubungannya dengan periodisasi sejarah dunia, dalam hal ini saya beranggapan seperti juga yang dikemukakan Bentley di awal-awal artikelnya bahwa akan sangat sulit menentukan periodisasi sejarah dalam lingkup global karena beberapa wilayah memiliki latar belakang yang terlalu berbeda. Pengeneralisasian dengan model apapun dalam memandang sejarah dunia, menurut saya sampai saat ini masih belum bisa diterima.
Kemudian, ketika menanggapi periodisasi yang dikemukakan Bentley yang mendasarkan pada analisis interaksi lintas budaya, bagi saya pun hal ini masih belum bisa diterima secara utuh. Walaupun apa yang diungkapkanya sudah jauh lebih baik daripada periodisasi sebelum-sebelumnya yang terlalu Eropasentris (misalnya yang membagi zaman ke dalam masa pra-Industri; Industri; dan Post-Industri atau yang membagi zaman ke dalam masa kegelapan; pencerahan; modern; dan lain-lain) tetapi, tetap saja ketika misalnya kita melihat periodisasinya masa Kerajaan Nomadik Lintas Wilayah yang dilakukan Bentley, saya kemudian bertanya bukankah tipe-tipe kerajaan di seluruh dunia berbeda-beda? Dan bukankah dalam catatan sejarah, masa berdirinya Kekaisaran China berbeda dengan masa berdiri dan runtuhnya kerajaan-kerajaan di Nusantara? Belum lagi apabila dalam beberapa wilayah, masa berdiri suatu kerajaan tertentu belum bisa dipastikan.
Sehingga, saya berpendapat bahwa  menyederhanakan urutan waktu secara global dalam sejarah dunia masih kurang bisa diterima, kecuali kita mengelompokkannya dalam kawasan-kawasan tertentu. Misalnya, Periodisasi Sejarah Eropa, Periodisasi Sejarah Asia Timur, atau mungkin Periodisasi Sejarah Amerika, dan lain sebagainnya.

Referensi:
1.      Bentley, H. Jerry (1996). Cross-Cultural Interaction and Periodization in World History. The American Historical Rivew, 101, 749-770.
2.      P. Swantoro. Dari Buku ke Buku, Jakarta: Gramedia, 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika dalam berkomentar sangat diutamakan!