Sabtu, 31 Desember 2011

Tugas Review Historiografi Partiningsih 5

Review  On the Writing of Indonesian History
Karya Justus M. van der Kroef

Menurut van der Kroef interpretasi dari sebuah Negara yang baru merdeka merupakan suatu kebutuhan. Hal ini biasanya ditunjukkan atau dilakukan oleh kaum nasionalis dari Negara tersebut. Seperti indonesia pada waktu baru merdeka, banyak tokoh-tokoh pergerakan nasional yang mulai memunculkan dirinya, yang mana hal tersebut merupakan bagian dari sebuah protes dari indoktrinasi masyarakat yang menjadi tujuan dari sebuah idiologi suatu Negara.
Sayangnya dalam penulisan historiografi sejarah Indonesia, yang bertujuan mengembalikan Indonesia sesuai dengan kultur budaya Indonesia, masih di bayang-bayangi oleh Belanda. Meskipun sudah berjalan selama tiga dekade penulisan sejarah Indonesia masih terikat dari sudut pandang orang belanda atau kolonial.
Van der Kroef melihat ada tiga tren baru dalam penulisan sejarah, yang mengubah konsepsi dari penulisan sejarah Indonesia. Yang pertama adalah dari Van Leur yang mengemukakan pandangan barunya tentang penulisan sejarah Indonesia. Usaha dalam pencarian sumber penulisan dilakukan dengan melihat kehidupan langsung masyarakat Indonesia yang disusunnya dalam suatu segi yang menarik dar sejarah orang-orang Indonesia yang hidup pada masa belanda. Meskipun sebelumnya van leur juga sudah melihat penulisan sejarah Indonesia dalam versi orang Belanda.van leur sering mengkritik sejarahwan kolonial yang memiliki pandangan internal tentang Indonesia. Hal itu disebabkan karena bangsa barat dalam mencari sumber penulisan sejarah tidak terjun langsung dalam masyarakat Indonesia melainkan hanya dari atas deck kapal, sehingga tidak mengetahui hal-hal yang menarik dalam masyarakat Indonesia. Selain itu kritikan van leur juga seakan-akan menganggap bahwa orang-orang Belanda  dan VOC tidak baik dalam penulisan sejarah Indonesia, mungkin maksud van leur tidak sampai itu.
Kontribusi van leur dalam histiriografi sejarah Indonesia, tidak pada sumber baru melainkan sumber-sumber itu dilihat dari sudut pandang van leur yang modern. Yang mana cara pandang tersebut mengacu pada metodologi max weber yang seorang ahli sejarah sosiologi. Yang salah satu hasilnya itu memberikan pandangan tentang kota/serikat, perdagangan yang masih dalam esensi prostruktural.
  Yang kedua dari C. C. Berg. Berg melakukan interpretasi sejarah Indonesia dari masa prakolonial. Sumber-sumber yang digunakan pun berupa tulisan-tulisan jaman dahulu seperti babad, pararaton, Negara kertagama babad tanah jawi, hikayat, tambo dan hal-hal lain yang bersifat mistis. Berg lebih tertarik pada penulisan historiografi Indonesia pada masa kejayaan kerajaan-kerajaan kuno, seperti mataram, majapahit dan yang lainya. Kontribusi Berg adalah dalam  historiografi jawa kuno. Yang jika saya melihat Berg seperti seorang pujangga eropa yang mendalami historiografi jawa.
Yang ketiga dari G. J Rezink. Rezink melakukan interpretasi bari dari sejarah otoritas kolonial Belanda dengan bermacam-macam prinsip yang ada di Indonesia. Rezink juga melihat dalam tiga abad Indonesia berada dalam dominasi bangsa Belanda bahkan semua administrasi ada dalam pengawasan Belanda. Mungkin ini sebuah anggapan bahwa Indonesia sudah menjadi kesahan alam jika berada dalam pemerintahan belanda.
Menurut saya historiografi penulisan sejarah Indonesia oleh van der kroef merupakan akumulasi dari sudut pandang penulisan sejarah dari tokoh-tokoh tersebut di atas. Padahal kita tahu banyak penulis Belanda yang menulis tentang sejarah Indonesia, tetapi yang menarik adalah sudut pandang penulisan sejarah Indonesia dari kacamata bangsa asing, yang ditulis dari sejarah Indonesia sebelum kolonial sampai pasca kolonial. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika dalam berkomentar sangat diutamakan!