Rabu, 12 Oktober 2011

Tugas Review Historiografi Khafidzin Widodo 2

SEKS, RAS DAN KONTRAK
Dalam “Textual Empires” by Mary Cathrine Quilty

Bahwa perjanjian-perjanjian kontrak perusahaan India Timur dan Pemerintah Inggris serta Sultan-Sultan di Asia Tenggara biasanya Sultan menyerahkan hasil-hasil produksi pertanian dan memberikan tanah untuk kepentingan mereka, sebaliknya Perusahaan India Timur memberikan bantuan militer serta perlindungan apabila mendapat serangan-serangan yang mengancam Kasultanan. Dalam bab  ini membahas pula tentang kontrak, seks dan ras di masyarakat.  Kontrak yang dijadikan bahasan diantaranya adalah di Sumatera khususnya di Rejang, Jawa, dan pulau-pulau lainnya dengan menggambarkan kontrak antara perusahaan India Timur dengan suku-suku setempat atau pribumi yang kemudian disebut kontrak sosial. Kontrak semacam ini yang melahirkan perbudakan untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan di daerah setempat atau dikirim ke luar daerah.

Dari perbudakan juga melahirkan wanita tuna susila untuk orang asing, banyak wanita yang jadi pelacur, diperistri sementara oleh orang asing, atau diperdagangkan sebagai budak. Dalam pandangan Anderson budak-budak perempuan yang diekspor ke Penang koloni Inggris umumnya hidup nyaman sebagai istri pedagang Cina mewah dan tidak memikirkan kembali ke negara asal mereka.

Bagi bangsa Eropa menganggap bahwa rasnya lebih unggul dibanding pribumi atau suku-suku setempat sehingga merasa superior dan lebih berbudaya, selanjutnya bangsa Eropa mengklaim berhak menguasai bangsa Asia Tenggara termasuk Indonesia. Selanjutnya mereka akan meningkatkan kesejahteraan penduduk asli melalui pendekatan Eropa dengan model balas jasa, artinya meminta imbalan bahan baku di daerah pribumi dan tenaga kerja, serta menjadikan pasar dari hasil produksinya.

2 komentar:

  1. mas robi, tolong nama dan tempat asal saya diperbaiki. nama saya itu Yudhi Andoni dari padang. Tengkiu.

    salam,

    BalasHapus
  2. Oya mas, namnya sudah sya perbaiki. Sekarang, perbaiki juga nama sya "Robby" bukan "Robi"
    hehehe...
    Kidding mas

    Terus, mana nih komentarnya tuk Pakde Khafidzin???

    BalasHapus

Etika dalam berkomentar sangat diutamakan!