Jumat, 14 Oktober 2011

Tugas Review Historiografi Nihlatul Laili 3

Raffles’ Sources for Traditional Javanese Historiography and the Mackenzie Collections
Kritikan Donald E. Weatherbee Terhadap “History of Java” Karya Raffles

Tidak diragukan lagi, Raffles dalam masa tugasnya yang singkat di Pulau Jawa melalui buku The History of Jawa telah memperkenalkan kepada publik Eropa tentang segala hal mengenai Pulau Jawa beserta keanekaragaman budaya di dalamnya. Ia telah berhasil mempromosikan situs-situs purbakala berupa candi-candi eksotis Hindu dan Budha  yang kini kita kenal sebagai obyek turisme di Pulau Jawa. Karya nyata Raffles pada masa itu ialah ia turut pula mempelopori pemugaran cagar budaya bersejarah itu. Harus kita akui, dalam banyak hal Sir Thomas Stamford Raffles lebih mengenal Jawa ketimbang orang Jawa sendiri.

History of Java ditulis berdasarkan bahan-bahan yang diperoleh dari para staf riset dan observasi pribadi Raffles di Tanah Jawa. Dalam penelitiannya di pedalaman Jawa, Raffles bersama dua asistennya, James Crawfurd dan Colin Mackenzie, pun berhasil merekam apa yang mereka saksikan, seperti: keadaan geografi, kepadatan penduduk, sistem perdagangan, pertanian, sosial-budaya, dll. Segala penelitian tersebut ia jalankan dengan pendanaan pribadi. Semua itu, dilakukan demi keterpukauannya terhadap peradaban Jawa yang menambat hatinya.

Salah satu asisten andalannya adalah Dr. Horsfield, seorang naturalis, ahli benda kuno, dan seniman asal Amerika yang sudah 11 tahun lebih lama di Jawa dibanding Raffles. Bersamanyalah, ia menemukan candi Penataran pada 1815 di utara Blitar, Jawa Timur. Bahkan, Raffles mengarahkan agar para sultan-sultan Jawa untuk menuliskan sejarah negara mereka. Ia pun menyimpan segala jenis hewan dan aneka tumbuhan yang ditelitinya. Beberapa dari objek penelitiannya itu ia layangkan ke Museum Oriental milik Rumah Perusahaan India Timur di Inggris untuk disimpan. Namun, ketika masa jabatnya sebagai Letnan Gubernur di Jawa berakhir, otomatis proyek penelitian pun terhenti. Ia pun pulang ke London memboyong segala koleksi manuskrip, ukiran, tekstil, tanaman, substansi hewan, serangga, buah, dan seni kuno miliknya. Segera sesampainya di London, ia melanjutkan proyek penulisan History of Java. Buku ini pun berhasil dirangkumkannya, lalu diterbitkan dalam dua jilid pada 1817. Berkat sumbangan informasi dan ilmu pengetahuan akan dunia Timur yang berharga, sebagaimana termaktub dalam History of Java, gelar Sir pun disandangnya.
Dalam artikel ini Donald melakukan riview terhadap tulisan Mackenzie, asisten Raffles dalam pengumpulan sumber-sumber yang nantinya akan digunakan oleh Raffles dalam penyusunan buku History of Java. Penulis artikel, Donald E. Weatherbee menyebutkan cara-cara yang dilakukan oleh Raffles untuk menyusun RHJ. Data-data/sumber-sumber yang digunakan antara lain: laporan-laporan (manuskrip) dari pesuruh/assisten Raffles sendiri (Mackanzie, Crawurd, Middlelkoop, dan rekan-rekan atau mungkin pesuruhnya di beberapa daerah), dan data dari bupati-bupati di daerah yang diteliti. Selain sumber resmi, Raffles juga menggunakan sumber-sumber tradisional yaitu karya hasil historiografi Jawa tradisional, historiografi lokal seperti Serat Kanda (versi lain dari Babad Tanah Jawi),

Dalam tulisan ini Mackenzie mengkritik isi dari RHJ (History of Java) dengan laporan/tulisan yang dibuatnya untuk Raffles, yang dalam tulisan ini disebut dengan MMS (Mackenzie Collections). Mackenzie merasa kumpulan tulisannya yang diserahkan untuk Raffles banyak yang dianulir, tidak sesuai dengan laporannya selama bekerja. Selain membandingkan RHJ dengan artikel ini juga menekankan  perbandingan orisinalitas RHJ dengan sumber-sumber yang digunakan  lainnya, yaitu ESK (Engelhard Serat Kanda), BTJ, dan laporan dari Middlelkoop. Perbandingan dalam hal ini adalah isi dari RHJ sendiri dikomparasikan dengan sumber asli seperti silsilah Raja kerajaan Majapahit, Padjadjaran, Demak, Blambangan, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika dalam berkomentar sangat diutamakan!