Jumat, 21 Oktober 2011

Tugas Review Historiografi Muhammad Syairin 2

NATURAL HISTORIES: NEW WAYS OF KNOWING
Dalam Karya “Textual Empires” by Mary Cathrine Quilty

Penulis buku, Mary Catherina Quilty mengamati hasil karya lima orang berkebangsaan Inggris yang menulis tentang Asia Tenggara pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Lima orang penulis bangsa Inggris tersebut adalah: Wiliam Marsden dengan karyanya History of Sumatra (1783), Michael Symes dengan karya  Journal of an Embassy to the Kingdom of Ava (1795), Thomas Stamford Raffles dengan karya History of Java (1817), John Crawfurd  dengan karya History of the Indian Archipelago (1820) dan John Anderson dengan karya Mission to the East Coast of Sumatra (1826). Menurut Mary, hasil karya mereka merupakan perpaduan antara keperluan administrasi kolonial Inggris dengan ambisi untuk penelitian ilmiah tentang Asia. Lima tulisan tersebut dapat dikategorikan sebagai  karya tentang Antropologi, Sejarah, Bahasa, Geografi, Ilmu Botani dan Biologi (hal ii). Mereka menghasilkan karya yang memuat semacam ensiklopedi tentang Asia Tenggara.

Marsden dianggap sebagai peletak dasar wacana keilmuan baru di Inggris tentang kajian Asia Tenggara. Sebelumnya, kajian dan tulisan tentang Asia Tenggara masih bersifat fantasi (hal 1). Metode yang digunakan Marsden dalam penelitian dianggap telah mengikuti prosedur ilmiah pada masanya. Hal ini juga diikuti oleh empat penulis lainnya, yakni Symes, Raffles, Crawfurd dan Anderson. Selain itu, kelima orang penulis tersebut (Marsden, Symes, Raffles, Crawfurd dan Anderson) melakukan penelitian tidak semata-mata hanya bertujuan untuk kepentingan kolonial, tetapi lebih untuk menambah pengetahuan masyarakat, khususnya pemahaman tentang orang Timur dalam kacamata Barat. Mereka selalu menyampaikan tujuan pedagogis pada setiap bagian awal dari karya mereka (hal 1-3). Mereka tidak hanya sekedar menambahkan nama Asia Tenggara dalam Kamus Inggris. Crawfurd menyebutnya sebagai penemuan kembali pengetahuan tentang Asia Tenggara, sehingga dapat disamakan dengan tulisan-tulisan ilmiah baru tentang Amerika (hal 3).

Metode yang mereka gunakan dalam karyanya juga beraneka ragam. Marsden menggunakan tiga tahapan dalam penelitiannya, (1) penggunaan observasi langsung, (2) melakukan seleksi dan penyajian data-data penting dan (3) data disusun secara ilmiah (hal 10). Dalam hubungannya dengan Sejarah Alam, Marsden menggunakan Metode Linneaus (ahli botani swedia) dalam deskripsi tentang orang Sumatra. Marsden menggunakan Taksonomi Linneaus untuk mengklasifikasikan tanaman dan hewan Sumatra (hal 27). Untuk Crawfurd, sejarah alam dan sosial dibedakan. Ketika Crawfurd kuliah antara tahun 1779 dan 1781, sekolah medis disibukkan dengan hubungan antara pembangunan sosial dengan pengaruh lingkungan (28)

Lima karya tentang Asia Tenggara oleh penulis Inggris tersebut, telah meletakan dasar bagi kajian ilmiah tentang Asia Tenggara. Penyusunannya karya-karya tersebut merupakan bagian dari kegiatan ilmiah pada masanya. Kajian Asia Tenggara sebelum mereka umumnya ditulis dengan menggunakan perspektif kolonial (Eropacentris) yang mempunyai ciri-ciri antara lain, sejarah menjadi milik penguasa dan ditulis dari kejauhan, terkadang penulisnya tidak turun langsung ke lapangan (daerah yang ditulisnya), bahkan hanya berdasarkan informasi dari penguasa lokal pribumi ataupun Barat. Meskipun demikian, setelah munculnya tulisan Marsden secara kasuistik masih banyak ditemukan kajian yang bersifat eropacentris tentang koloni di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
Marsden, Symes, Raffles, Crawfurd dan Anderson mungkin tidak pernah menyadari bahwa hasil karya mereka telah menjadi landasan bagi pemerintah kolonial dalam mengambil kebijakan terhadap koloninya. Misalnya, Marsden telah menyampaikan potensi-potensi ekonomi Sumatra, serta Raffles yang menyampaikan tentang simbol-simbol budaya dalam masyarakat Jawa (Islam Pesisir dan Islam Pedalaman, dll). Hal ini dapat dijadikan dasar bagi pemerintah kolonial untuk menentukan kebijakan di daerah tersebut. Selain itu, karya mereka juga mengilhami penulis dan ilmuwan Eropa lainnya yang mengkaji tentang Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Misalnya, tulisan-tulisan Albert Cristiaan Kruyt tentang Sulawesi Tengah. Tulisan A. C Kruyt yang berjudul “De West Toradja’s van Midden Celebes” dijadikan sebagai dasar oleh pemerintah Belanda dalam pembagian administrasi Sulawesi Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika dalam berkomentar sangat diutamakan!