Jumat, 14 Oktober 2011

Tugas Review Historiografi Yuli Astriani 3

Raffles’ Sources for Traditional Javanese Historiography and the Mackenzie Collections
Historiografi Tradisional, kritik terhadap Karya Raffles History of Java

Donald E. Weatherbee adalah seorang Professor Emeritus, University of South Carolina Columbia, SC. Dia adalah seorang ahli Ilmu Politik dan Hubungan Internasional untuk kawasan Asia Tenggara. Artikel yang ditulis oleh Weatherbee adalah sebuah kritik dari karya History of Java yang ditulis oleh Raffles (1817). Weatherbee menulis artikelnya pada bulan oktober 1978 yaitu kurang lebih 161 tahun dari karya Raffles tentang Sejarah Jawa. Artikel yang ditulis oleh Weatherbee tahun 1978 terkait dengan kondisi perkembangan politik dan hubungan Internasional pada saat itu, penjelasan mengenai hal ini terkait dengan Artikel T.N. Harper tentang Asian Values and Southes Asian Histories oleh T.N. Harper Magdalene College, Cambridge yang berisi mengenai sejarah kawasan Asia Tenggara di bawah expansi Eropa selama 500 tahun yang memunculkan sesuatu yang disebut dengan ‘Asian Value’. Ide tersebut muncul dari para kaum intelektual Amerika Serikat. Kemudian membentuk sebuah dasar untuk narasi sejarah setelah masa perang dingin. Kebangkitan dunia barat sendiri merupakan bentukan dari proses konflik yaitu perang kerajaan, perang antar Negara dan di abad ke-20 terjadi perang antar ide. Hal ini merupakan perlawanan yang panjang ketika ideologi liberal melawan ideologi komunis. Artikel ini menunjukan bahwa setiap kawasan benua memiliki proses sejarah yang terkait. Karena pada masa lampau mungkin saja terjadi interaksi yang intensif dalam wilayah kawasan tersebut. Namun kondisi ini terus mengalami perubahan karena kawasan benua sekarang memiliki unsur politisnya masing-masing dalam bentuk Negara atau Negara bagian.

Kembali ke artikel yang ditulis oleh Weatherbee, dalam artikel ini weatherbee mencoba mencari hubungan antara sumber historiografi tradisional Jawa dengan koleksi-koleksi milik Mackenzie sehingga pada akhirnya sampai pada suatu kesimpulan bahwa karya Raffles History of Java yang selama ini kita kategorikan sebagai sumber historiografi kolonial adalah sebuah kumpulan tulisan yang ditulis oleh banyak kontributor dari para kaum elit pribumi yang di dapat dari letnal colonel Meckanzie yang bekerja untuk Raffles. Jika kita bandingkan dengan karya Marsden tentang Sejarah Sumatra, apa yang dilakukan Marsden untuk mengetahui tentang Sumatra tidak sama dengan apa yang dilakukan Raffles dalam meneliti Jawa. Dalam hal ini Raffles hampir bisa dikatakan tidak pernah melakukan penelitian langsung dalam meneliti kebudayaan Jawa. Raffles lebih banyak bergantung pada data-data yang telah dikumpulkan oleh Meckenzie. Weatherbee menemukan fakta ini ketika dia sedang meneliti mengenai kumpulan tulisan dari Meckenzie. Koleksi dari Meckenzie sendiri adalah hasil dari apa yang ditulis oleh kaum orang pribumi yang menjabat sebagai bupati dan kepala residen di Jawa pada saat kolonialisme Inggris di Indonesia (mayoritas merupakan koleksi dari elite pribumi atau bangsawan dan raja). Namun selain itu Meckenzie juga melakukan perjalanan keliling Jawa hal yang sama tidak dilakukan oleh Raffles. Melalui hal ini kita dapat melihat apa yang dilakukan oleh Meckanzie dalam melakukan perjalanan keliling Jawa hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh Marsden saat meneliti tentang Sumatra. Melalui hal ini terdapat fakta bahwa kolonialisme Inggris di Indonesia memang sangat singkat namun mereka berhasil mengumpulkan tulisan-tulisan dan naskah-naskah kuno dari seluruh Jawa dan membawa seluruh naskah-naskah tersebut ke Negara asal mereka. Menariknya adalah ketika abad ke-19 hampir seluruh naskah-naskah kuno tentang Jawa “dicuri” oleh para pejabat kolonial Inggris, namun sampai sekarang karya-karya tersebut masih tersimpan dengan baik sebagai sebuah koleksi museum dan jarang digunakan untuk data penelitian. Jika naskah-naskah tentang Jawa pada saat itu tidak pernah “dicuri” dan dibawa oleh pejabat kolonial Inggris mungkin saat ini kita akan sulit menemukan sumber-sumber terkait tentang Jawa. Pada akhirnya ketika kita akan meneliti tentang sejarah kita sendiri (Jawa) pada kurun waktu kolonialisme Inggris di Jawa kita harus mencari data-data nya di Inggris atau Negara-negara koloni Inggris seperti India.

Karya Raffles History of Jawa dalam artikel yang ditulis oleh weatherbee, bisa jadi merupakan hasil karya dari sudut pandang pribumi dan bukan dari sudut pandang pejabat kolonial, dalam melihat Jawa, karena dalam hal metode pengumpulan sumber banyak menyalin naskah-naskah dan tulisan dari historiografi tradisional Jawa dan kumpulan tulisan dari para bupati dan residen di Jawa. Fakta lain terhadap karya ini adalah dari sumber-sumber yang didapat dari para bupati dan residen di Jawa menceritakan dengan mudahnya  para elit pribumi menghadiahkan naskah tentang kebudayaan Jawa, hal ini menunjukan mereka telah terpesona oleh Barat, sehingga mempersembahkan tulisan-tulisan dan budaya Jawa kepada pejabat pemerintah koloni, hal ini dilakukan mungkin saja untuk menyenangkan hati para pejabat kolonial, namun juga menggambarkan sifat hipokrit dari para elit pribumi. Pada masa selanjutnya Karya Raffles sangat mempengaruhi para penjajah Belanda bagaimana memandang Jawa sebagai sesuatu yang eksotis dan dianggap sebagai sebuah kebudayaan yang baru ditemukan ketika kolonialisme hadir. Buku History of Jawa yang diterbitkan oleh Raffles sebagai salah satu buku yang menandai munculnya orientalisme pada abad ke-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika dalam berkomentar sangat diutamakan!