Kamis, 13 Oktober 2011

Tugas Review Historiografi Nihlatul Laili 2

CONJECTURAL HISTORIES
Dalam Karya “Textual Empires” by Mary Cathrine Quilty

Dugaan atau prasangka sejarah merupakan bagian dari interpretasi terhadap masa lalu. Prasangka juga dapat diaartikan perkiraan, rekaan dan dalam pengertian ini adalah perkiraan apa yang terjadi pada masa lalu (conjecture about the past) atau menduga-duga apa yang terjadi pada masa lalu. Laporan, karangan, dan buku hasil tulisan orang-orang Eropa tentang bangsa-bangsa di luar Eropa biasanya menggambarkan tentang daerah yang mereka singgahi ataupun menetap disana. Dalam laporan dan karangan-karangan para pegawai dari berbagai pemerintah jajahan negara-negara Eropa ditulis para gubernur ataupun pejabat kolonial yang bertugas di daerah tersebut.

Dalam buku “TEXTUAL EMPIRES” ini menguraikan tentang hasil tulisan atau laporan dari pejabat kolonial Inggris di negara jajahan kawasan Asia khususnya di India, Malaysia, dan Indonesia (masa pemerintahan Raffles), seperti yang dikatakan Mary : “Conjectural histories provided Marsden, Raffles, and Crawfurd with a means by which to order Southeast Asian society in time and space”. Pegawai lainnya adalah Marsden yang bertugas di Sumatera dan kemudian menulis laporannya alam buku “History of Sumatra”. Marsden banyak melaporkan keadaan suku Rejang dan masyarakat serta keadaan Sumatera pada umumnya. Selanjutnya, Gubernur Jenderal Inggris yang ditugaskan di Hindia Belanda yaitu Sir Thomas Stamford Raffles menulis buku “History of Java” yang sangat fenomenal. Karya ini juga dijadian bahan untuk memperkaya pengetahuan dan deskripsi Pulau Jawa. Tujuan para pegawai Eropa ini tidak lain untuk melegitimasi dominasi orang-orang Eropa di  negara jajahan.

Marsden, Raffles and Crawfurd used cojectural histories to legitimate increasing European dominance in Southeast Asia. But while hardly a word of their texts fails to legitimise British interest in Southeast Asia, different ideas about how best to serve that interest saw shifts in its expression, Thus conjectural histories are used in Marden’s text to argue for the conservation of a primitive Sumatra and by implication a British isolationist policy; in Raffles theyevoke the glory of ancient Java and call for its restoration; and in Crawfurd they predict and legitimate European colonialisation of Southeast Asia as the natural fulfilment of origins (Mary, 1998 : 49).

Laporan Marsden, Raffles, dan Crawfud merupakan hasil penulisan sejarah dan deskripsi keadaan daerah dimana mereka bertugas yang berisi berbagai hal didalamnya, seperti keadaan geografis, sosial masyarakat, kebudayaan, politik, dan tentunya ekonomi. Historiografi kolonial, seperti yang telah disebutkan, pada dasarnya tulisan-tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan hegemoni pemerintah kolonial Eropa atas negara/daerah jajahan mereka. Laporan, karangan, dan catatat pegawai dijadikan sebagai alat legitimasi kekuasaan. Hal ini semakin menguatkan pandangan  dan prinsip mereka bahwa bangsa Eropa adalah bangsa yang paling unggul diantara bangsa-bangsa lain di dunia ini,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika dalam berkomentar sangat diutamakan!