Jumat, 14 Oktober 2011

Tugas Review Historiografi Khafidzin Widodo 3

SUMBER RAFFLES UNTUK HISTORIOGRAFI JAWA TRADISIONAL DAN KOLEKSI MACKENZIE
Kritikan Donald E. Weatherbee Terhadap “History of Java” Karya Raffles

Setelah membaca naskah Raffles’ Sources For Traditional Javanese Historiography and the Mackenzie Collections yang ditulis oleh Donald E. Weatherbee, dapat ditafsirkan hal-hal sebagai berikut :

Mackenzie adalah seorang insinyur dan surveyor kebangsaan Inggris yang bekerja pada bidang kegiatan ilmiah di India selatan tahun 1796. Selanjutnya pada tahun 1811 ia yang seorang perwira militer berpangkat Kolonel dipercaya untuk memegang Chief Engineer ekspedisi Inggris di Jawa selama dua tahun terhitung mulai bulan Juli 1811 – Juli 1813. Selama bertugas di Jawa Mackenzie melakukan perjalanan ke beberapa daerah diantaranya Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya, Madura, Gresik, Tuban, Lasem, Rembang, Juwana, Pati, Jepara, Kudus, dan kembali ke Semarang, selanjutnya ke Batavia. Dalam perjalanannya ia mengumpulkan dokumen-dokumen dengan bahasa Belanda maupun Jawa untuk melihat faktor geografis, demografis, statistik, serta sejarah Jawa dari naskah-naskah lama, kemudian disusun dan dilaporkan ke Komando atas. Laporan-laporan ini dikemudian hari (setelah kematian Mackenzie) dialihkan ke East India Company dan dikenal dengan koleksi Mackenzie.

Selain Mackenzie, sosok berkebangsaan Inggris lainnya  yang berjasa dalam sejarah Jawa adalah Thomas Stamford Raffles, ia menulis Sejarah jawa di Singapura menggunakan sumber dari Mr. Middelkoop/naskah Middelkoop yang merupakan kumpulan naskah-naskah lama, tradisi, dan wayang (disebut MMS). Raffles juga menggunakan sumber-sumber tulisan asli yang diberikan oleh Panembahan Sumenep, Sekretaris Pangeran Adipati Surakarta, dan Kyai Adipati Demak Sura Adimenggolo. Selain sumber tersebut, Sumber Makenzie (koleksi Makenzie) berkontribusi pula bagi Raffles dalam menulis sejarah Jawa atau disebut Raffles History of Java (RHJ).

Sumber kuno lainnya yang digunakan Raffles adalah sejarah tradisional Jawa yang diterjemahkan dalam bahasa Belanda pada tahun 1807, yaitu masa Gubernur Pantai Timur Laut Jawa dipegang oleh Nicholaas Engelhard (1761-1831). Menurut Brandes studi kritis dari terjemahan babad adalah penting karena secara signifikan akan menambah pengetahuan historiografi tradisional Jawa. Selanjutnya oleh H.J de Graaf dinamakan Engelhard Serat Kanda (ESK), menurutnya sumber ini sangat berharga dan luar biasa karena dianggap lebih tua dari pada Babad Tanah Jawi (BTJ) dalam konteks Mataram.
Demikianlah substansi yang dapat ditangkap dari naskah sumber Raffles untuk historiografi Jawa tradisional dan koleksi Mackenzie, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika dalam berkomentar sangat diutamakan!